Minggu, 07 Juni 2009

Amerika Lakukan 345 Ribu PHK pada Mei 2009

http://hizbut-tahrir.or.id/wp-content/uploads/2009/06/needfoood.jpg

Negara Adikuasa yang dipandang sebagai menara mercusuar kemajuan dan kesejahterahan masyarakat dunia ternyata tidak lepas dari krisis global. Memang kesejahterahan di Amerika cuma dinikmati oleh para pengusaha besar (kapitalis) ini terbukti dari angka pengangguran dan gelandangan (tidak punya rumah) meningkat pesat pada bulan mei 2009 kemarin.

Wapres AS Joe Biden menyatakan tingginya tingkat pengangguran bukanlah tujuan pemerintah.

Gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) pekerja Amerika Serikat di bulan Mei dan pemotongan kerja yang lebih sedikit pada bulan belakangan sejak krisis keuangan ini memunculkan harapan yang lebih cerah. Pasalnya, terjadi pemulihan ekonomi di negara tersebut dan akan terjadi setidaknya tahun ini.

Namun, dengan masih enggannya perusahaan untuk memperkerjakan karyawan baru, tingkat pengangguran Amerika Serikat melonjak menjadi 9,4 persen dan sepertinya masih akan tetap bergerak naik hingga 2010. Atau, kemungkinan tidak akan banyak terpaut ketika pascaPerang Dunia II yang mencapai 10,8 persen.

Departemen Tenaga Kerja Amerika, seperti dikutip dalam laman Associated Press, melaporkan kondisi ekonomi telah membuat 345 ribu pekerjaan hilang pada Mei ini. Separuhnya dari jumlah pekerjaan yang hilang pada Januari 2009. Namun, laporan departemen tersebut juga menekankan betapa sulitnya bagi 14,5 juta pengangguran Amerika menemukan pekerjaan.

Sebanyak 345 ribu pekerjaan yang hilang tersebut menurun tajam dibandingkan angka pada April 2009 yang sebanyak 504 ribu. Namun, secara rata-rata terjadi penghilangan pekerjaan hampir 700 ribu per bulan selama kuartal pertama tahun ini.

Richard Yamarone, pengamat ekonomi dari Argus Research berharap tren menurunnya PHK akan terus berlanjut sepanjang tahun ini. “Dengan kondisi tak adanya tempat lagi untuk bekerja, tingkat pengangguran beranjak ke 9,4 persen dari 8,9 persen pada April. Itu merupakan tingkat tertinggi sejak Agustus 1983,” katanya.

Sejumlah pengamat ekonomi lain mengakui, tingkat pengangguran akan mencapai 10 persen pada akhir tahun ini dan akan tetap bertambah hingga 2010. Bahkan, beberapa mengatakan akan mencapai 11 persen, lebih tinggi dari tingkat pengangguran pascaPerang Dunia II sebesar 10,8 persen pada akhir 1982.

Wakil Presiden Amerika Serikat Joe Biden menyatakan tingginya tingkat pengangguran bukanlah tujuan pemerintah. Dia mengatakan, pada Senin depan waktu setempat akan mengupayakan masalah ini ke dalam usaha stimulus presiden, termasuk di dalamnya pengeluaran yang lebih banyak pada proyek pemerintah.

Sumber: • VIVAnews

0 komentar: