Senin, 08 Juni 2009

How to change my Facebook background?

A slick trick that allows you to change your Facebook background color appearance

Question:

Rick asks: I would like to change my Facebook background.Not sure it’s possible as all Facebook profiles layout look similar to me. Any clues?

Answer:

I have addressed this issue in my post on how to modify your Facebook background colors. One of Facebook’s key features is the uniformly clean and non cluttered UI that makes the application easy on the eye, and thus, i believe that chances we will be able to customize the background layout color scheme of our Facebook is low. What we can do, is to leverage Mozilla Firefox, Greasemonkey and the Facebook Auto-Colorizer script in order to display custom backgrounds for all Facebook profiles and photo albums we browse. The pages color scheme is built dynamically in order to match the photos displayed in the page :)

Important note: This trick will only work only when you access Facebook from a Mozilla Firefox browser with Greasemonkey and the Auto-Colorizer scripts installed.

Sumber: www.avirtualexit.com

Minggu, 07 Juni 2009

Amerika Lakukan 345 Ribu PHK pada Mei 2009

http://hizbut-tahrir.or.id/wp-content/uploads/2009/06/needfoood.jpg

Negara Adikuasa yang dipandang sebagai menara mercusuar kemajuan dan kesejahterahan masyarakat dunia ternyata tidak lepas dari krisis global. Memang kesejahterahan di Amerika cuma dinikmati oleh para pengusaha besar (kapitalis) ini terbukti dari angka pengangguran dan gelandangan (tidak punya rumah) meningkat pesat pada bulan mei 2009 kemarin.

Wapres AS Joe Biden menyatakan tingginya tingkat pengangguran bukanlah tujuan pemerintah.

Gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) pekerja Amerika Serikat di bulan Mei dan pemotongan kerja yang lebih sedikit pada bulan belakangan sejak krisis keuangan ini memunculkan harapan yang lebih cerah. Pasalnya, terjadi pemulihan ekonomi di negara tersebut dan akan terjadi setidaknya tahun ini.

Namun, dengan masih enggannya perusahaan untuk memperkerjakan karyawan baru, tingkat pengangguran Amerika Serikat melonjak menjadi 9,4 persen dan sepertinya masih akan tetap bergerak naik hingga 2010. Atau, kemungkinan tidak akan banyak terpaut ketika pascaPerang Dunia II yang mencapai 10,8 persen.

Departemen Tenaga Kerja Amerika, seperti dikutip dalam laman Associated Press, melaporkan kondisi ekonomi telah membuat 345 ribu pekerjaan hilang pada Mei ini. Separuhnya dari jumlah pekerjaan yang hilang pada Januari 2009. Namun, laporan departemen tersebut juga menekankan betapa sulitnya bagi 14,5 juta pengangguran Amerika menemukan pekerjaan.

Sebanyak 345 ribu pekerjaan yang hilang tersebut menurun tajam dibandingkan angka pada April 2009 yang sebanyak 504 ribu. Namun, secara rata-rata terjadi penghilangan pekerjaan hampir 700 ribu per bulan selama kuartal pertama tahun ini.

Richard Yamarone, pengamat ekonomi dari Argus Research berharap tren menurunnya PHK akan terus berlanjut sepanjang tahun ini. “Dengan kondisi tak adanya tempat lagi untuk bekerja, tingkat pengangguran beranjak ke 9,4 persen dari 8,9 persen pada April. Itu merupakan tingkat tertinggi sejak Agustus 1983,” katanya.

Sejumlah pengamat ekonomi lain mengakui, tingkat pengangguran akan mencapai 10 persen pada akhir tahun ini dan akan tetap bertambah hingga 2010. Bahkan, beberapa mengatakan akan mencapai 11 persen, lebih tinggi dari tingkat pengangguran pascaPerang Dunia II sebesar 10,8 persen pada akhir 1982.

Wakil Presiden Amerika Serikat Joe Biden menyatakan tingginya tingkat pengangguran bukanlah tujuan pemerintah. Dia mengatakan, pada Senin depan waktu setempat akan mengupayakan masalah ini ke dalam usaha stimulus presiden, termasuk di dalamnya pengeluaran yang lebih banyak pada proyek pemerintah.

Sumber: • VIVAnews

Youfacester, Facebook Made in Indonesia

Ditengah marak-maraknya permasalahan tengtang haramnya memakai Facebook ternyata ada lagi nih, kembarannya Facebook namanya Youfacester, dimana youfacester ini dibikin ma orang indonesia sendiri, begitu sih kabarnya tapi belum tau pasti ntah sipa namanya,,, dari segi tampilan udah nyaris banget sama deh.. paling beda-beda dikit lah….walaupun youfacester ini ciplakannya orang indonesia tapi masih make bahasa Inggris juga tapi katanya, begini..
Youfacester Bahasa Indonesia!
Dear, Dika Newbie
Pada Akhir bulan Juli ini tempatnya tanggal 28-05-2009 Youfacester.com (YFS) akan mengeluarkan versi bahasa Indonesia dan beberapa versi bahasa lain nya. YFS akan terus memberpanyak Applikasi-Aplikasi yang dapat dinikmati oleh semua member.

Tampilan di facebook kayak gini :


Sedangkan tampilan di Youfacester begini :



wah .. sampe-sampe tuh yah ada gambar negara kita tuh ..

kalo menurut saya sih yah sebagai pecinta Teknologi dan juga mencintai Negara Indonesia itu sendiri seharusnya kita patut berbangga hati karena indonesia juga bisa bikin cloningan-nya, walau di samping itu juga bisa dibilang kurang kreatif.. hehe ,, soalnya kan ngejiplak.,. tapi saya hargai juga lah ..

Dan sedihnya, yang namanya Facebook, Youfacester, atopun Friendster.. tetep aja dihiasi ma foto-foto yang seharusnya tidak ditampilkan…

Pas saya baru aja login tuh yah di youfacester, eh tau-taunya dah nongol poto-poto bokep.. dan secara gak sengaja terlihat lah ma saya gambar itu.. hufh.. mpe sekarang masih keinget-inget juga…

Dan barulah saya mengerti kenapa MUI yang di Jawa Timur itu nekat banget menfatwakan Facebook haram, karena mereka gak kepengen Indonesia nih moralnya rusak ngeliat Bokep-bokep tersebut…

Saya sih sebagai muslim sejati *cieileehhh.. sebenernya berharap banget supaya jejaring sosial atau sicial networking tuh agar dapat menutup/melarang beredarnya foto-foto yang demikian.. khususnya lagi saya berharap banget buat facebook yang versi indonesia (baca : youfacester ) supaya bisa berlaku demikian.. apalagi kan membawa nama Indonesia soalnya ada gambar peta Indonesia disana…

Moga saya harap begitu deh..

oya karena saya lumayan tertarik lah ma nih jejaring sosial maka saya mendaftarkan diri disana..

Sumber: newbiedika.wordpress.com

Youfacester, Facebook Made in Indonesia

Ditengah marak-maraknya permasalahan tengtang haramnya memakai Facebook ternyata ada lagi nih, kembarannya Facebook namanya Youfacester, dimana youfacester ini dibikin ma orang indonesia sendiri, begitu sih kabarnya tapi belum tau pasti ntah sipa namanya,,, dari segi tampilan udah nyaris banget sama deh.. paling beda-beda dikit lah….walaupun youfacester ini ciplakannya orang indonesia tapi masih make bahasa Inggris juga tapi katanya, begini..
Youfacester Bahasa Indonesia!
Dear, Dika Newbie
Pada Akhir bulan Juli ini tempatnya tanggal 28-05-2009 Youfacester.com (YFS) akan mengeluarkan versi bahasa Indonesia dan beberapa versi bahasa lain nya. YFS akan terus memberpanyak Applikasi-Aplikasi yang dapat dinikmati oleh semua member.

Tampilan di facebook kayak gini :


Sedangkan tampilan di Youfacester begini :



wah .. sampe-sampe tuh yah ada gambar negara kita tuh ..

kalo menurut saya sih yah sebagai pecinta Teknologi dan juga mencintai Negara Indonesia itu sendiri seharusnya kita patut berbangga hati karena indonesia juga bisa bikin cloningan-nya, walau di samping itu juga bisa dibilang kurang kreatif.. hehe ,, soalnya kan ngejiplak.,. tapi saya hargai juga lah ..

Dan sedihnya, yang namanya Facebook, Youfacester, atopun Friendster.. tetep aja dihiasi ma foto-foto yang seharusnya tidak ditampilkan…

Pas saya baru aja login tuh yah di youfacester, eh tau-taunya dah nongol poto-poto bokep.. dan secara gak sengaja terlihat lah ma saya gambar itu.. hufh.. mpe sekarang masih keinget-inget juga…

Dan barulah saya mengerti kenapa MUI yang di Jawa Timur itu nekat banget menfatwakan Facebook haram, karena mereka gak kepengen Indonesia nih moralnya rusak ngeliat Bokep-bokep tersebut…

Saya sih sebagai muslim sejati *cieileehhh.. sebenernya berharap banget supaya jejaring sosial atau sicial networking tuh agar dapat menutup/melarang beredarnya foto-foto yang demikian.. khususnya lagi saya berharap banget buat facebook yang versi indonesia (baca : youfacester ) supaya bisa berlaku demikian.. apalagi kan membawa nama Indonesia soalnya ada gambar peta Indonesia disana…

Moga saya harap begitu deh..

oya karena saya lumayan tertarik lah ma nih jejaring sosial maka saya mendaftarkan diri disana..

Sumber: newbiedika.wordpress.com

Pesawat Jet Pribadi Prabowo

Melongok pesawat pribadi seseorang, merupakan pengalaman tersendiri dalam menggunakan pesawat terbang. Terlebih pesawat ini dimiliki oleh seorang calon presiden yang akan maju pada pemilu 2009 dari Partai Gerindra, Prabowo Subianto.

Pesawat jet pribadi ini bertipe Legacy 600. Ketika memasuki kabin pesawat, para penumpang langsung disambut hangat oleh kapten pilot dan pramugari yang tersenyum mengucapkan salam.

Ini adalah seri pesawat jet pribadi buatan Brasil yang memiliki kapasitas hanya untuk 13 penumpang plus satu awak kabin. Kabin Legacy 600 dibagi dalam dua bagian, pertama dua lajur empat baris untuk 8 penumpang.

Pada bagian belakang membentang sofa untuk 3 penumpang dan 2 kursi dalam posisi berhadapan menjadikan kabin begitu mewah. Berlapis lantai karpet dan jok kulit warna krem membuat kabin lebih terlihat elegan.

Prabowo Subianto yang pada hari Minggu bertolak ke Flores, Nusa Tenggara Timur untuk melakukan kampanye tampak tertidur selama dalam perjalanan. Perjalanan Jakarta – Flores memakan waktu kurang lebih 3 jam.

Berangkat dari Halim Perdana Kusuma pukul 06.35, Prabowo tiba di kota Ende pukul 09.35 WIT. Kemudian setelah berkeliling di kota Ende selama kurang lebih 4 jam, Prabowo kembali bertolak ke Jakarta pukul 13.00 dan tiba di bandara Halim pukul 16.00.

Menurut salah satu anggota tim kampanye, Prabowo memang sering menggunakan jet pribadinya tersebut untuk melakukan perjalanan kampanye ke daerah-daerah.

Spoiler for spesifikasi jet prabowo:

Spesifikasi
Karakteristik umum
* Kru: Tiga – pilot, co-pilot dan flight attendant
* Kapasitas: 8 penumpang + 1 Cockpit Jumpseat Rider
* Panjang: 26.33 m (86 ft 5 in)
* Lebar sayap: 21.17 m (68 ft 11 in)
* Tinggi: 6.76 m (22 ft 2 in)
* Berat kosong: 16,000 kg (30,000 lb)
* Berat maksimum lepas landas: 22,500 kg (49,604 lb)
* Mesin: 2× Rolls-Royce AE 3007/A1P turbofans, 33.0 kN (8,810 lbs) masing-masing

Performa
* Kecepatan maksimum: 834 km/h (450 kt, 518 mph)
* Jarak jangkau: 6,060 km (3,250 nm, 3,740 mi)
* Ketinggian maksimum: 12,496 m (41,000 ft)
* Dorongan/berat: 0.42:1

Kapasitas bahan bakar: 18,800 lb (Legacy Executive) / 11,321 lb (Legacy Shuttle)



Sumber: coretanpemula.wordpress.com

Ada Pohon Kelapa Bercabang Sembilan

http://surabaya.detik.com/images/content/2009/06/05/475/kelapa-Dalam.jpg

Tuban – Tidak pernah menduga jika bibit yang ditanam 50 tahun lalu itu akan tumbuh aneh. Pohon kelapa bercabang 9 di Ponpes Al Barnawi ini diyakini sebagai isyarat untuk mengikuti jejak Wali Songo.

Pengasuh Pondok Al-Barnawi Desa Kebonharjo, Kecamatan Jatirogo, Kiai Fatkurahman menyatakan bahwa pohon kelapa itu diperolehnya dari salah satu kiai di Jepara, Jawa Tengah.

“Bibitnya sebenarnya normal seperti pohon lainnya. Namun saat tumbuh muncul cabang. Makanya sampai saat ini kita rawat dengan baik,” katanya saat ditemui detiksurabaya.com di pondok, Jumat (5/6/2009).

Cabang sejumlah 9 tersebut dianggap Kiai Fatkurahman sebagai isyarat. “Jumlah cabangnya itu isyarat jika kami harus mengikuti jejak Wali Songo dalam mengembangkan Islam di tanah Jawa,” terangnya..

Dia katakan, buah kelapa dari pohon tersebut juga sering dijadikan obat bagi mereka yang terserang penyakit akibat dirasuki makhluk halus atau terkena guna-guna. Untuk kepentingan pondok pula, buahnya dijual kepada umum dengan harga Rp 50.000 per biji.

Pohon kelapa aneh ini kini dijaga santri pondok secara bergiliran agar tidak dirusak atau dicuri orang. Penjagaan ini karena ada rumor yang menyatakan jika mampu mencuri buahnya maka akan bisa dijadikan untuk pelaris usaha.

“Ada sebagian orang yang yakin, jika berhasil mencuri buah kelapa yang sudah tua bisa dipakai tumbal. Kabarnya untuk kelancaran usaha,” kata Sukirno, warga sekitar pondok saat ditemui.

Ada Pohon Kelapa Bercabang Sembilan

http://surabaya.detik.com/images/content/2009/06/05/475/kelapa-Dalam.jpg

Tuban – Tidak pernah menduga jika bibit yang ditanam 50 tahun lalu itu akan tumbuh aneh. Pohon kelapa bercabang 9 di Ponpes Al Barnawi ini diyakini sebagai isyarat untuk mengikuti jejak Wali Songo.

Pengasuh Pondok Al-Barnawi Desa Kebonharjo, Kecamatan Jatirogo, Kiai Fatkurahman menyatakan bahwa pohon kelapa itu diperolehnya dari salah satu kiai di Jepara, Jawa Tengah.

“Bibitnya sebenarnya normal seperti pohon lainnya. Namun saat tumbuh muncul cabang. Makanya sampai saat ini kita rawat dengan baik,” katanya saat ditemui detiksurabaya.com di pondok, Jumat (5/6/2009).

Cabang sejumlah 9 tersebut dianggap Kiai Fatkurahman sebagai isyarat. “Jumlah cabangnya itu isyarat jika kami harus mengikuti jejak Wali Songo dalam mengembangkan Islam di tanah Jawa,” terangnya..

Dia katakan, buah kelapa dari pohon tersebut juga sering dijadikan obat bagi mereka yang terserang penyakit akibat dirasuki makhluk halus atau terkena guna-guna. Untuk kepentingan pondok pula, buahnya dijual kepada umum dengan harga Rp 50.000 per biji.

Pohon kelapa aneh ini kini dijaga santri pondok secara bergiliran agar tidak dirusak atau dicuri orang. Penjagaan ini karena ada rumor yang menyatakan jika mampu mencuri buahnya maka akan bisa dijadikan untuk pelaris usaha.

“Ada sebagian orang yang yakin, jika berhasil mencuri buah kelapa yang sudah tua bisa dipakai tumbal. Kabarnya untuk kelancaran usaha,” kata Sukirno, warga sekitar pondok saat ditemui.

Isi Lengkap Email Prita

Berikut Isi Lengkap Email Prita :

Jakarta – Jangan sampai kejadian saya ini akan menimpa ke nyawa manusia lainnya. Terutama anak-anak, lansia, dan bayi. Bila anda berobat berhati-hatilah dengan kemewahan rumah sakit (RS) dan title international karena semakin mewah RS dan semakin pintar dokter maka semakin sering uji coba pasien, penjualan obat, dan suntikan.

Saya tidak mengatakan semua RS international seperti ini tapi saya mengalami kejadian ini di RS Omni International. Tepatnya tanggal 7 Agustus 2008 jam 20.30 WIB. Saya dengan kondisi panas tinggi dan pusing kepala datang ke RS OMNI Internasional dengan percaya bahwa RS tersebut berstandard International, yang tentunya pasti mempunyai ahli kedokteran dan manajemen yang bagus.

Saya diminta ke UGD dan mulai diperiksa suhu badan saya dan hasilnya 39 derajat. Setelah itu dilakukan pemeriksaan darah dan hasilnya adalah thrombosit saya 27.000 dengan kondisi normalnya adalah 200.000. Saya diinformasikan dan ditangani oleh dr Indah (umum) dan dinyatakan saya wajib rawat inap. dr I melakukan pemeriksaan lab ulang dengan sample darah saya yang sama dan hasilnya dinyatakan masih sama yaitu thrombosit 27.000.

dr I menanyakan dokter specialist mana yang akan saya gunakan. Tapi, saya meminta referensi darinya karena saya sama sekali buta dengan RS ini. Lalu referensi dr I adalah dr H. dr H memeriksa kondisi saya dan saya menanyakan saya sakit apa dan dijelaskan bahwa ini sudah positif demam berdarah.

Mulai malam itu saya diinfus dan diberi suntikan tanpa penjelasan atau izin pasien atau keluarga pasien suntikan tersebut untuk apa. Keesokan pagi, dr H visit saya dan menginformasikan bahwa ada revisi hasil lab semalam.

Bukan 27.000 tapi 181.000 (hasil lab bisa dilakukan revisi?). Saya kaget tapi dr H terus memberikan instruksi ke suster perawat supaya diberikan berbagai macam suntikan yang saya tidak tahu dan tanpa izin pasien atau keluarga pasien.

Saya tanya kembali jadi saya sakit apa sebenarnya dan tetap masih sama dengan jawaban semalam bahwa saya kena demam berdarah. Saya sangat khawatir karena di rumah saya memiliki 2 anak yang masih batita. Jadi saya lebih memilih berpikir positif tentang RS dan dokter ini supaya saya cepat sembuh dan saya percaya saya ditangani oleh dokter profesional standard Internatonal.

Mulai Jumat terebut saya diberikan berbagai macam suntikan yang setiap suntik tidak ada keterangan apa pun dari suster perawat, dan setiap saya meminta keterangan tidak mendapatkan jawaban yang memuaskan. Lebih terkesan suster hanya menjalankan perintah dokter dan pasien harus menerimanya. Satu boks lemari pasien penuh dengan infus dan suntikan disertai banyak ampul.

Tangan kiri saya mulai membengkak. Saya minta dihentikan infus dan suntikan dan minta ketemu dengan dr H. Namun, dokter tidak datang sampai saya dipindahkan ke ruangan. Lama kelamaan suhu badan saya makin naik kembali ke 39 derajat dan datang dokter pengganti yang saya juga tidak tahu dokter apa. Setelah dicek dokter tersebut hanya mengatakan akan menunggu dr H saja.

Esoknya dr H datang sore hari dengan hanya menjelaskan ke suster untuk memberikan obat berupa suntikan lagi. Saya tanyakan ke dokter tersebut saya sakit apa sebenarnya dan dijelaskan saya kena virus udara. Saya tanyakan berarti bukan kena demam berdarah. Tapi, dr H tetap menjelaskan bahwa demam berdarah tetap virus udara. Saya dipasangkan kembali infus sebelah kanan dan kembali diberikan suntikan yang sakit sekali.

Malamnya saya diberikan suntikan 2 ampul sekaligus dan saya terserang sesak napas selama 15 menit dan diberikan oxygen. Dokter jaga datang namun hanya berkata menunggu dr H saja.

Jadi malam itu saya masih dalam kondisi infus. Padahal tangan kanan saya pun mengalami pembengkakan seperti tangan kiri saya. Saya minta dengan paksa untuk diberhentikan infusnya dan menolak dilakukan suntikan dan obat-obatan.

Esoknya saya dan keluarga menuntut dr H untuk ketemu dengan kami. Namun, janji selalu diulur-ulur dan baru datang malam hari. Suami dan kakak-kakak saya menuntut penjelasan dr H mengenai sakit saya, suntikan, hasil lab awal yang 27.000 menjadi revisi 181.000 dan serangan sesak napas yang dalam riwayat hidup saya belum pernah terjadi. Kondisi saya makin parah dengan membengkaknya leher kiri dan mata kiri.

dr H tidak memberikan penjelasan dengan memuaskan. Dokter tersebut malah mulai memberikan instruksi ke suster untuk diberikan obat-obatan kembali dan menyuruh tidak digunakan infus kembali. Kami berdebat mengenai kondisi saya dan meminta dr H bertanggung jawab mengenai ini dari hasil lab yang pertama yang seharusnya saya bisa rawat jalan saja. dr H menyalahkan bagian lab dan tidak bisa memberikan keterangan yang memuaskan.

Keesokannya kondisi saya makin parah dengan leher kanan saya juga mulai membengkak dan panas kembali menjadi 39 derajat. Namun, saya tetap tidak mau dirawat di RS ini lagi dan mau pindah ke RS lain. Tapi, saya membutuhkan data medis yang lengkap dan lagi-lagi saya dipermainkan dengan diberikan data medis yang fiktif.
Dalam catatan medis diberikan keterangan bahwa bab (buang air besar) saya lancar padahal itu kesulitan saya semenjak dirawat di RS ini tapi tidak ada follow up-nya sama sekali. Lalu hasil lab yang diberikan adalah hasil thrombosit saya yang 181.000 bukan 27.000.

Saya ngotot untuk diberikan data medis hasil lab 27.000 namun sangat dikagetkan bahwa hasil lab 27.000 tersebut tidak dicetak dan yang tercetak adalah 181.000. Kepala lab saat itu adalah dr M dan setelah saya komplain dan marah-marah dokter tersebut mengatakan bahwa catatan hasil lab 27.000 tersebut ada di Manajemen Omni. Maka saya desak untuk bertemu langsung dengan Manajemen yang memegang hasil lab tersebut.

Saya mengajukan komplain tertulis ke Manajemen Omni dan diterima oleh Og(Customer Service Coordinator) dan saya minta tanda terima. Dalam tanda terima tersebut hanya ditulis saran bukan komplain. Saya benar-benar dipermainkan oleh Manajemen Omni dengan staff Og yang tidak ada service-nya sama sekali ke customer melainkan seperti mencemooh tindakan saya meminta tanda terima pengajuan komplain tertulis.

Dalam kondisi sakit saya dan suami saya ketemu dengan Manajemen. Atas nama Og (Customer Service Coordinator) dan dr G (Customer Service Manager) dan diminta memberikan keterangan kembali mengenai kejadian yang terjadi dengan saya.

Saya benar-benar habis kesabaran dan saya hanya meminta surat pernyataan dari lab RS ini mengenai hasil lab awal saya adalah 27.000 bukan 181.000. Makanya saya diwajibkan masuk ke RS ini padahal dengan kondisi thrombosit 181.000 saya masih bisa rawat jalan.

Tanggapan dr G yang katanya adalah penanggung jawab masalah komplain saya ini tidak profesional sama sekali. Tidak menanggapi komplain dengan baik. Dia mengelak bahwa lab telah memberikan hasil lab 27.000 sesuai dr M informasikan ke saya. Saya minta duduk bareng antara lab, Manajemen, dan dr H. Namun, tidak bisa dilakukan dengan alasan akan dirundingkan ke atas (Manajemen) dan berjanji akan memberikan surat tersebut jam 4 sore.

Setelah itu saya ke RS lain dan masuk ke perawatan dalam kondisi saya dimasukkan dalam ruangan isolasi karena virus saya ini menular. Menurut analisa ini adalah sakitnya anak-anak yaitu sakit gondongan namun sudah parah karena sudah membengkak. Kalau kena orang dewasa laki-laki bisa terjadi impoten dan perempuan ke pankreas dan kista.

Saya lemas mendengarnya dan benar-benar marah dengan RS Omni yang telah membohongi saya dengan analisa sakit demam berdarah dan sudah diberikan suntikan macam-macam dengan dosis tinggi sehingga mengalami sesak napas. Saya tanyakan mengenai suntikan tersebut ke RS yang baru ini dan memang saya tidak kuat dengan suntikan dosis tinggi sehingga terjadi sesak napas.

Suami saya datang kembali ke RS Omni menagih surat hasil lab 27.000 tersebut namun malah dihadapkan ke perundingan yang tidak jelas dan meminta diberikan waktu besok pagi datang langsung ke rumah saya. Keesokan paginya saya tunggu kabar orang rumah sampai jam 12 siang belum ada orang yang datang dari Omni memberikan surat tersebut.

Saya telepon dr G sebagai penanggung jawab kompain dan diberikan keterangan bahwa kurirnya baru mau jalan ke rumah saya. Namun, sampai jam 4 sore saya tunggu dan ternyata belum ada juga yang datang ke rumah saya. Kembali saya telepon dr G dan dia mengatakan bahwa sudah dikirim dan ada tanda terima atas nama Rukiah.

Ini benar-benar kebohongan RS yang keterlaluan sekali. Di rumah saya tidak ada nama Rukiah. Saya minta disebutkan alamat jelas saya dan mencari datanya sulit sekali dan membutuhkan waktu yang lama. LOgkanya dalam tanda terima tentunya ada alamat jelas surat tertujunya ke mana kan? Makanya saya sebut Manajemen Omni pembohon besar semua. Hati-hati dengan permainan mereka yang mempermainkan nyawa orang.
-

Terutama dr G dan Og, tidak ada sopan santun dan etika mengenai pelayanan customer, tidak sesuai dengan standard international yang RS ini cantum.

Saya bilang ke dr G, akan datang ke Omni untuk mengambil surat tersebut dan ketika suami saya datang ke Omni hanya dititipkan ke resepsionis saja dan pas dibaca isi suratnya sungguh membuat sakit hati kami.

Pihak manajemen hanya menyebutkan mohon maaf atas ketidaknyamanan kami dan tidak disebutkan mengenai kesalahan lab awal yang menyebutkan 27.000 dan dilakukan revisi 181.000 dan diberikan suntikan yang mengakibatkan kondisi kesehatan makin memburuk dari sebelum masuk ke RS Omni.

Kenapa saya dan suami saya ngotot dengan surat tersebut? Karena saya ingin tahu bahwa sebenarnya hasil lab 27.000 itu benar ada atau fiktif saja supaya RS Omni mendapatkan pasien rawat inap.

Dan setelah beberapa kali kami ditipu dengan janji maka sebenarnya adalah hasil lab saya 27.000 adalah fiktif dan yang sebenarnya saya tidak perlu rawat inap dan tidak perlu ada suntikan dan sesak napas dan kesehatan saya tidak makin parah karena bisa langsung tertangani dengan baik.

Saya dirugikan secara kesehatan. Mungkin dikarenakan biaya RS ini dengan asuransi makanya RS ini seenaknya mengambil limit asuransi saya semaksimal mungkin. Tapi, RS ini tidak memperdulikan efek dari keserakahan ini.

Sdr Og menyarankan saya bertemu dengan direktur operasional RS Omni (dr B). Namun, saya dan suami saya sudah terlalu lelah mengikuti permainan kebohongan mereka dengan kondisi saya masih sakit dan dirawat di RS lain.

Syukur Alhamdulilah saya mulai membaik namun ada kondisi mata saya yang selaput atasnya robek dan terkena virus sehingga penglihatan saya tidak jelas dan apabila terkena sinar saya tidak tahan dan ini membutuhkan waktu yang cukup untuk menyembuhkan.

Setiap kehidupan manusia pasti ada jalan hidup dan nasibnya masing-masing. Benar. Tapi, apabila nyawa manusia dipermainkan oleh sebuah RS yang dipercaya untuk menyembuhkan malah mempermainkan sungguh mengecewakan.

Semoga Allah memberikan hati nurani ke Manajemen dan dokter RS Omni supaya diingatkan kembali bahwa mereka juga punya keluarga, anak, orang tua yang tentunya suatu saat juga sakit dan membutuhkan medis. Mudah-mudahan tidak terjadi seperti yang saya alami di RS Omni ini.

Saya sangat mengharapkan mudah-mudahan salah satu pembaca adalah karyawan atau dokter atau Manajemen RS Omni. Tolong sampaikan ke dr G, dr H, dr M, dan Og bahwa jangan sampai pekerjaan mulia kalian sia-sia hanya demi perusahaan Anda. Saya informasikan juga dr H praktek di RSCM juga. Saya tidak mengatakan RSCM buruk tapi lebih hati-hati dengan perawatan medis dari dokter ini.

Salam,
Prita Mulyasari
Alam Sutera
prita.mulyasari@yahoo.com
081513100600

Sumber:

Isi email prita mulyasari

Berita terbaru seputar kasus Prita Mulsari masih hangat dan terus diperbincankan. Berikut artikel yang saya dapat dari rekan blogger lain:

Pada mulanya berita tentang ibu Prita tidak terlalu kutahu, bahkan cenderung terabaikan. Maklum, aku mula-mula menganggapnya seperti berita tentang ‘facebook haram’. Nggak perlu ditanggapi, itu khan ibarat seperti halnya ‘melarang pisau tajam di rumah, karena bisa melukai bahkan membunuh seorang manusia yang tidak berdosa’. Artinya apa, tergantung dari cara memandangnya. Jika di awal sudah dianggap negatif maka hasilnya ya negatif, tetapi jika dianggap positip maka bisa juga dihasilkan hal yang positip. Teknologi itu netral, tergantung orangnya. Gitu aja koq pusing. :)

Tetapi ternyata kasus ibu Prita memang agak berbeda, ada kesan yang seakan-akan terlalu berkelebihan. Hanya bermula dari tulisan di email ternyata dapat dilanjutkan ke hukuman badan di penjara. Kalau benar, itu luar biasa.

Kalau hanya dipandang dari sudut akademik, maka jelas itu tidak ada penjelasannya. Jika ada perbedaan pendapat, itu biasa saja, beberapa tanggapan tertulis yang negatif diblog ini juga ada, tetapi sebagian besar ketika kita bisa membikin argumentasi dari sudut pandang kita, maka yang semula negatif bisa ketahuan, bahwa yang sebenarnya negatif itu siapa. Jadi mestinya yang benar (menurut kaca mata akademik) maka jika ada pendapat tertulis maka sanggahannya juga tertulis. Masyarakatlah yang akhirnya menilai.

Toh apa sih yang ditakutkan dari sebuah email ?

Nama baik pak !

Ha, ha, nama baik ya. Mungkin benar juga. Saya mencoba mencari tahu tentang hal tersebut, untuk itu aku baca bukunya Robert Greene, tentang “48 Hukum Kekuasaan”, di situ dijelaskan bahwa pada hukum ke-5 menuju kekuasaan bahwa REPUTASI adalah suatu hal penting. Disebutkannya bahwa

BEGITU BANYAK HAL TERGANTUNG DARI REPUTASI – JAGALAH REPUTASI ANDA DENGAN NYAWA ANDA !

Mungkin hal inilah yang mendorong pihak lawan ibu Prita untuk memperkarakannya di pengadilan, yaitu untuk menjaga reputasi institusi.

Apakah untuk menjaga reputasi tersebut harus ke pengadilan. Ini masalahnya, kelihatannya mereka pada tidak tahu bahwa reputasi itu terkumpul tidak hanya dari prestasi pekerjaannya saja tetapi juga dari hal-hal seperti bagaimana mereka menyelesaikan masalah yang timbul. Masalah itu ada-ada saja khan selama ada kehidupan ini.

Kasus email bu Prita itu khan sebenarnya dapat juga dianggap sebagai salah satu masalah saja. Mungkin yang ditakutkan bahwa informasi tentang masalah tersebut sudah tersebar luas. Tetapi saya kira itu tidak perlu ditakuti, bahkan jika tepat maka ketenaran dari meluasnya berita tersebut dapat dimanfaatkan dengan baik. Coba bikin solusi yang saling memuaskan kedua belah pihak, jika itu dapat terjadi maka pada akhirnya informasi kepuasan itu juga akan tersebar luas. Reputasi akan menjadi baik.

Bahkan yang kudengar bahwa pihak yang menjadi lawan adalah institusi pemberi jasa, yaitu rumah sakit.

Wah ini lebih gawat lagi, reputasi bagi lembaga atau institusi pemberi jasa adalah sesuatu hal yang penting, bahkan penting sekali. Rumah sakit, seperti halnya institusi pendidikan atau sekolah, keberlanjutannya tergantung dari reputasi yang diperolehnya. Bayangkan saja, mungkin ada saja sekolah yang gedung hebat, tetapi ternyata didalamnya terkenal bahwa murid-muridnya bereputasi buruk, “banyak yang ngobat lho”, lalu kalau lulus banyak yang nganggur. Jika demikian mana ada orang tua murid yang peduli yang mau menyekolahkan anak-anaknya disana. Demikian juga rumah sakit, jika tersebar disana bahwa pasien yang dirawat disana, bukannya cepat sembuh, tetapi bahkan ketularan penyakit lain. Pasti calon pasien lain jadi mikir seribu kali untuk kesana, kecuali memang tidak ada alternatif lain, misalnya bahwa di situ ada alat kedokteran yang canggih yang ditempat lainnya tidak ada dan gratis misalnya.

Jadi sebenarnya aku heran juga, mengapa sih institusi yang besar seperti pihak lawan bu Prita itu mau-maunya menanggapi tulisan sebuah email untuk jadi diperkarakan ke pengadilan. Ibu Prita itu siapa sih ? Jadi jika institusi tadi menang, ya wajar saja. Tapi jika sampai akhirnya kalah. Apa itu tidak berisiko tinggi untuk hancur reputasinya. Padahal untuk bermasalah di pengadilan itu kalau aku dengar diperlukan juga uang.

Ingat petuah Robert Green:

. . . jangan pernah melakukan serangan dengan keterlaluan, karena tindakan itu hanya akan menarik lebih banyak perhatian kepada niat dendam anda ketimbang kepada orang yang anda serang. . . . pergunakanlah taktik-taktik yang lebih halus. seperti sindiran dan olok-olok, untuk memperlemah lawan anda selagi anda memberi kesan bahwa diri anda adalah sipenjahat yang mempesona. Si singa yang kuat mempermainkan tikus yang lewat di depannya – reaksi lain pasti merusak reputasinya yang menakutkan.

Jadi bisa saja dalam hal ini bu Prita kalah , lalu mendapatkan hukuman, pihak penggugat menang, maka tersebarlah berita bahwa reputasinya memang hebat yaitu “dapat memukul hancur wong cilik”.

Apa untungnya itu, padahal duit sudah keluar berjuta-juta.

Lalu bagaimana pak ?

Ya, sebenarnya kata kuncinya adalah pemberi nasehat pihak penggugat bu Prita tersebut. Mestinya penasehatnya orang yang berkepala dingin. Jika mendapat email seperti itu, maka tentunya perlu dipikir lebih mendalam dan ditanggapi dengan tidak penuh emosi, tetapi agar bisa seperti ini maka diperlukan persyaratan khusus.

Apa itu pak persyaratannya, apa harus terakreditasi international ?

Ah nggak dik, kata kuncinya bukan masalah internasional atau tidak, tetapi yang penting harus bersandarkan kepada kejujuran, dengan berpegang kepada kebenaran, kemudian juga menyadari bahwa diri kita ini juga lemah, bisa saja berbuat kesalahan dan juga taqwa ke yang di ATAS. Artinya apa, bahwa apa yang diperjuangkan itu adalah benar adanya dan berani dipertanggung-jawabkan ke atas, setelah kematiannya.

Wah filosofi betul pak ?

Bukan filosofi itu dik, tapi hakekat hidup. Dengan latar belakang tersebut maka dibedahlah email bu prita tersebut.Ada apa ini ?

Jadi jangan seperti buruk rupa cermin dibelah. Itu lho pepatah lama. Isi email itu khan berfungsi sebagai cermin tentang isi pelayanan institusi tersebut kepada pelanggannya.

Jadi yang perlu dipermasalahkan adalah apa benar isi email tersebut. Jadi disini pihak yang menerima email perlu jujur, dan perlu menelaah tiap rincian materi yang diungkapkan, perlu cross chek.

Wah kalau benar, salah ! Bagaimana pak ?

Kalau benar itu khan seperti halnya hasil ujian pembelajaran khan, jika rapotnya merah ya berarti perlu belajar lagi. Jadi jika benar ada kesalahan, ya akui saja dan berani bertanggung jawab serta minta maaf, bahkan beri kompensasi. Kemudian nyatakan bahwa itu menjadi pembelajaran bagi manajemen untuk tidak terulang lagi. Jadi mereka harus menganggap bu prita sebagai konsumen, dan konsumen adalah raja. Saya yakin kalaupun ada kompensasi yang diberikan nggak sebesar biaya yang diperlukan untuk proses pengadilan yang sekarang ini sedang terjadi. Tetapi yang jelas dengan adanya proses pengadilan yang berlarut-larut ini maka saya yang sebelumnya tidak mengenal insitusi tersebut sekarang jadi tahu. O begitu to reputasinya.

Tetapi kalau tidak benar pak ?

Wah ini lebih gampang, setiap ada keluhan harus ditanggapi atau tepatnya diluruskan jadi jangan ada kesalahpahaman.

Kalau ngotot pak ?

Ya tentang itu khan ada kebenaran sepihak maupun ada kebenaran umum. Jadi yang perlu diperjuangkan adalah buktikan bahwa itu kebenaran umumnya sudah tepat. Toh akhirnya masyarakat yang menilai.

Intinya kalau benar, nggak usah takutlah !

Kategori: opini
24 tanggapan so far ↓

*

antok // 6 Juni 2009 pada 01:38 | Balas

SOLIDARITAS UNTUK PRITA MULYASARI
SOLIDARITAS UNTUK INDONESIA SEHAT
Maka
“BOIKOT RUMAH SAKIT OMNI”

Solodaritas yang dapat kami tawarkan adalah: “mengajak kepada segenap warga Negara Indonesia dan Warga Negara Asing yang sedang tinggal di Indonesia untuk melakukan tindakan boikot, dengan jalan tidak mempercayakan masalah kesehatan kita kepada Rumah Sakit Omni International, Jakarta. Sampai pada batas waktu selesainya perkara hukum yang dialami Ibu Prita Mulyasari”. Ini baru adil bagi pihak rumah sakit, pihak Ibu Prita Mulayari, dan Pihak Masyarakat penerima layanan kesehatan”.

Kasus yang menimpa Ibu Prita Mulyasari adalah sebuah kasus yang dapat diibaratkan sebagai fenomena gunung es. Yakni sebuah fenomena yang dipermukaan terlihat sedikit secara kuantitas namun pada realitas dimasyarakat adalah jauh lebih besar. Dimana pada dunia industri medis, nyaris menjadi tak terkontrol. Padahal dunia medis adalah sebuah kumpulan profesi yang memiliki ranah bobot kemanusiaan lebih tinggi dibanding dengan kepentingan bisnis, namun di Indonesia sudah menjadi hal yang maklum bahwa bisnis medis adalah sebuah bisnis yang sangat profitable. Bebas krisis ekonomi dan bebas krisis politik. Dalam kondisi apapun bahwa bisnis medis tak bakalan bangkrut, hal inilah yang menjadikan profesi medis menjadi idola di Masyarakat. Bagi penyandang profesinya, tidak memiliki kekhawatiran akan kegagalan profesi bahkan kegagalan bisnis.

Salah satu alasan mengapa orang memilih profesi medis, adalah bahwa dalam keadaan apapun, dan berada pada komunitas apapun, keberadaan pelayan medis akan tetap diperlukan.

Sifat kehawatiran manusia adalah sesuatu yang manusiawi, sehingga manusia akan bersikap prudence (hati-hati) menjalankan berbagai aktifitasnya. Karena aktifitas manusia adalah senantiasa berkorelasi dengan kehidupan dan kepentingan manusia lainnya, baik langsung maupun tidak. Tak aneh bila persoalan Mal-praktek kedokteran menjadi masalah yang siring muncul. Dan jelas siapa yang dirugikan dari sikap kekurang hati-hatian profesi medis.

Uniknya bahwa sampai hari ini tak ada penyandang profesi medis yang mendapat ganjaran hukuman. Hal ini adalah suatu fakta yang amat tidak masuk akal. Ditengah-tengah sikap rendah ketidak hati-hatian (less-prudence) tapi nyaris tak pernah mengalami kesalahan. Ini merupakan kejanggalan alam terbesar di jagad raya ini.

Semakin kurang berhati-hati berlalulintas di jalan raya maka resiko terjadi kecelakaan semakin besar, namun tidak terjadi di dunia medis.Bahkan ketidak hati-hatian dokter pemberi layanan medis berakibat makin buruknya kesehatan pasien, bahkan jika pasien macam-macam segalanya bisa disiasati sampai pada akhirnya pasien korban mal praktek menjadi pelaku criminal.

Tak banyak yang menyadari betapa kuatnya dunia profesi medis. Ibarat kuatnya sebuah rezim yang otoriter dan fasis. Dalam bahasa jawa timuran dikatakan “kalah menang nyirik” (kalah – menang, beruntung-namun beruntungnya dg curang. Nyirik – sulit menemukan terjemahan yang pas). Sudah saatnya “REZIM” Medis perlu mendapatkan control social yang memadai, bahkan sampai pada ranah delik pidana.

Undang-undang kesehatan pun, sebenarnya masih jauh dari unsur memenuhi rasa kadilan masyarakat. Diamana bila terjadi keluhan pada pasien atas dugaan mal praktek hendaknya diselesaikan pada dewan kehormatan profesi. Ini artinya penyelesaian perselisihan anatara dokter pasien hendaknya diselesaikan oleh kalangan pihak medis, apakah ini dapat memenuhi rasa keadilan. Seharusnya hal ini dapat dilakukan dasar pro justisia. Dan penyelesaiannya harus masuk pada ranah hukum. Hal ini dapat menggambarkan bahwa betapa kuatnya Rezim Medis di Indonesia. Belum lagi mahalnya obat-obatan, yang nota bene, obat diproduksi secara masal, keunikan produksi masal adalah nilai jual hasil produksinya dapat ditekan serendah mungkin. Maka logikanya pasien sebagai konsumen produk medis berupa obat-obatan akan menikmati harga rendah. Lagi-lagi hukum logika pasar bebas (supply-demand) nggak mampu menggoyahkan arogansi Rezim Medis.

Sudah mafhum dimasyarakat kita bahwa, terdapat kecemasan apakah biaya medis yang dikeluarkan akan sebanding dengan layanan kesehatan yang diterima. Puas-nggak puas – suka nggak suka, pasien harus menerimanya. Karena tidak memiliki alternative lainnya, kecuali layanan pengobatan alternative. Seolah kita mengalami regresi social jauh mendur kebelakang sampai pada tahun tujuh puluhan. Saya masih ingat bahwa untuk memasyarakatkan layanan medis, di kampong-kampung dahulu, selalu dilakukan penyuluhan penyuluhan di desa-desa agar menjauhi para dukun dan berobat ke puskesmas. Namun apa lacur, fenomena dukun cilik Ponari adalah suatu keniscayaan yang tak dapat dihindari sebagai sikap protes terhadap rezim medis kita.
Sudah saatnya rezim medis berbenah diri kembali pada profesi kemanusiaan dengan menjunjung tinggi aspek kemanusiaan (sense of humanity) dari pada mendahulukan profitable belaka. Kalau nggak mau berbenah diri ya harus rame-rame kita benahi.

Melalui kasus Ibu Prita ini hendaknya kita bersyukur bahwa kini kita dapat membuka pikiran kita untuk makin peduli pada layanan public di negeri ini. Dengan memberikan tekanan kepada rezim medis agar khususnya juga pihak rumah sakit Omni International agar tidak bersikap arogan dan kembali menonjolkan sisi kemanusiaannya. Karena rezim medis ini adalah bentuk lembaga layanan kemanusiaan. Maaf, inilah salah satu dampak system ekonomi neo liberalisme, lembaga kemanusiaampum dibisnis oriented-kan pula. Apa askeskin dapat juga dilayani di Omni ini ya…..?

Kembali ke masalah Ibu Prita, saya mengajak kepada segenap warga Negara Indonesia maupun warga Negara asing yang tinggal di Indonesia dan masih memiliki hati nurani, ayo kita sadarkan pihak rezim medis ini dengan cara melakukan BOIKOT. Yakni melakukan tindakan untuk tidak berobat ke Rumah Sakit omni international dalam waktu sama sebagaimana Ibu Prita menerima hukuman penjara. Kalau perlu selama enam tahun sebagaimana tuntutan yang diterima ibu Prita.

INI BARU ADIL. Keadilan versi masyarakat. Jangan sampai terjadi kesewenang-wenangan lagi dari pihak yang merasa lebih kuat/powerful kepada yang lemah, tidak hanya lemah secara financial aja lho menilainya.
Rezim medis menurut saya masih memiliki power cukup kuat untuk melindungi kepentingan, dan keuntungan profesinya dari tindak keteledorannya dalam menjalankan profesinya. Dan hal ini pun mereka mampu mempengaruhi undang-undang medis yang di buat DPR, bahwa sangsi hukumnya pun masih sangat lemah, lain kali kita akan mendiskusikannya.

Pada saat ini kita hendaknya secara bersama-sama untuk peduli dan tidak melakukan hubungan dengan pihak rumah sakit, Satu kata BOIKOT rumah sakit omni. Dan perhatikan apa yang terjadi.

ANTOK AFIANTO , pasuruan jawa timur.


Sumber: wiryanto.wordpress.com